Kali ini saya mau bercuap-cuap tentang film, ah…
Berbicara tentang film, saya jadi mau mengeluh sedikit karena betapa minimnya film-film impor berkualitas yang masuk ke bioskop indonesia sekarang ini. Praktis dalam waktu empat bulan belakangan ini, saya sudah jarang mengunjungi bioskop lagi, tidak seperti waktu-waktu sebelumnya. Coba ditengok film-film yang ada sekarang, beberapa film impor jadul terpaksa diputer; belom lagi kuntilanak, pocong, suster ngesot, dan teman-temannya yang pengen eksis di layar bioskop. Gak adanya film-film hollywood baru yang masuk ke indonesia ini lantaran karena adanya embel-embel pajak yang diributin di sana-sini. Gak tahu deh persisnya seperti apa, karena beritanya udah rancu di mana-mana. Yang jelas, satu kesimpulan bisa ditarik, yakni PEMERINTAH AMAT SANGAT BAIK, sehingga orang-orang yang gak bisa nonton film-film baru akhirnya lari ke dvd-dvd bajakan. Yup, Hidup DVD BAJAKAN!!!
Tapi untungnya, kemarin ini ada salah satu film hollywood baru yang bisa masuk bioskop indo, yaitu film Source Code. Thanks God! *narik napas lega* Pasalnya, dengan adanya film ini, saya bisa menghirup udara bioskop lagi yang saya rindukan. *berlinang air mata*
Nah, tepatnya hari Rabu kemarin saya akhirnya nonton film ini juga. Ceritanya sih lumayan, bertema action sci-fi, dan bercerita tentang suatu organisasi pemerintah yang mempunyai kemampuan untuk memasuki pikiran orang lain, dengan menciptakan dunia orang itu berdasarkan short memory yang masih ada di dalam otaknya. Saya gak usah berbicara panjang lebar tentang film ini deh, soalnya saya ingin membahas setting-setting yang biasa dipakai dalam suatu film.