Kamis, 22 Januari 2009

Digglose's case : Who was lie ?



“Aku benar-benar tidak melakukannya! Aku bersumpah kalau aku tidak bersalah!” seru Carl Ferguson di hadapan dua orang polisi berseragam yang duduk di seberangnya. Sudah lebih dari setengah jam ini ia berada di ruang interogasi kepolisian London. Apa yang baru saja terjadi beberapa jam yang lalu ini sunguh tidak bisa dipercayainya.
Salah satu petugas polisi yang di depannya itu menatapnya dengan sorot mata dingin. “Kami sudah memiliki buktinya. Kalau saja kau mau mengakuinya, masalah ini akan cepat selesai!” katanya tegas.
Carl menggebrak meja dengan tangannya yang sudah terborgol. “Kalian gila!” sergahnya. “Kalian sudah salah menangkap orang!”. Dengan napas terengah-engah karena kesal, ia menatap sebuah cermin besar yang berada di tembok sisi kanannya. Ia tahu kalau di baliknya ada sebuah ruangan yang dipakai para polisi brengsek itu untuk melihatnya diinterogasi.

Kamis, 15 Januari 2009

Digglose' case : The Black Murderer

Anthony Digglose memarkirkan mobilnya dengan hati-hati di pekarangan rumah milik keluarga besar McDougall. Herald McDougall, pemilik perusahaan berlian yang besar di London, ditemukan tewas tadi malam di kediamannya.
George Barkned, sahabat karib Digglose dari Scotland Yard, menginap di kediaman McDougall dan kebetulan ia juga lah yang menemukan korban.
Kediaman McDougall adalah rumah besar berlantai dua, bercat putih dan memiliki pintu kayu berpelitur dengan jendela besar di kanan kirinya. Di salah satu sisi halamannya terdapat beberapa pohon pinus dan rerumputan yang di tata sedemikian rupa.
“Ah, kau datang juga akhirnya!” seru George sambil menghela napas begitu melihat Digglose datang memasuki ruang tamu, tempat dimana terjadi pembunuhan itu.

Sabtu, 10 Januari 2009

Digglose' case : Case From Spain

Van De Goviere adalah sebuah nama perusahaan tambang terbesar di pesisir Spanyol. Morgan Le Fay, pemilik perusahaan tersebut mengalami suatu kejadian yang dapat merugikan perusahaannya. Sebuah cek dari relasinya di Canada senilai lima ratus juta US dollar tiba-tiba saja menghilang dari ruang kerjanya.
Kepala Bagian Divisi Investigasi Kepolisian Spanyol, Borgine Montenegro, segera menghubungi Anthony Digglose.

Jumat, 09 Januari 2009

Digglose' case : Thief in Samurai's House

Ryuji Hitomori mengangkat katana-nya tinggi-tinggi, mengayunkannya beberapa kali, dan kembali meletakannya.
“Kurasa ini hebat!” komentar Digglose sambil berdecak kagum.
Ryuji Hitomori adalah sahabat lama Anthony Digglose. Ia adalah seorang ahli kendo yang terkenal di Jepang. Sudah dua hari ini Digglose berkunjung ke rumahnya di pinggiran kota Osaka.
“Jadi ini betul-betul asli dari era Tokugawa?” tanya Digglose.
“Ya, tentu saja,” jawab Ryuji cepat. “Kubeli pedang ini dua bulan lalu. Asli buatan Shabuto Arai, seorang anggota Shinsengumi.”
“Kalau aku tidak salah ingat, kau juga memiliki puluhan pedang lain kan?” tanya Digglose lagi.
“Betul. Aku menyimpan semuanya di dojo. Oh ya, aku juga ingin memperlihatkanmu pedang baruku yang tidak kalah hebatnya,” ujar Ryuji seraya beranjak dari kursinya. “Kau tunggu ya, aku akan mengambilnya sebentar.”

Rabu, 07 Januari 2009

Digglose' case : Murderer In The Grape Yard

Anthony Digglose, seorang detektif swasta berkebangsaan Inggris, sedang duduk menghadapi laptopnya di ruang kerjanya yang kecil tapi cukup nyaman. Dengan lincahnya ia menggerakkan jari-jarinya dan membaca satu per satu surat yang masuk ke alamat e-mailnya. Matanya tertegun sejenak ketika ia membuka salah satu surat yang masuk. Vogue Boudelair, seorang sahabat Digglose yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Bagian Divisi Investigasi Kepolisian Paris, mengiriminya sebuah surat yang isinya tentang kasus yang dihadapinya. Sudah beberapa kali Vogue bertanya tentang kasus-kasus yang tidak bisa diselesaikannya, dan dijawab oleh Digglose dengan hipotesanya yang jitu. Digglose pun segera membaca dan berusaha untuk memecahkan kasusnya kali ini.